Resmi, Deno 1.0 dirilis ke Publik
Beberapa hari yang lalu, 13 Mei 2020. Ryah Dahl – kreator dari NodeJS, resmi merilis Deno 1.0 ke publik. Deno adalah runtime terbaru yang dirancang untuk dapat menjalankan bahasa pemrograman JavaScript dan Juga TypeScript dan ditujukan untuk memperbaiki kesalahan perancangan pada NodeJS. Hal ini pernah diungkapkan Ryah Dahl dalam JSConf di tahun 2019 di dalam presentasinya yang berjudul 10 Things I Regret About Node.js
Deno memberikan dukungan utama terhadap TypeScript, bahasa pemrograman milik Microsoft yang merupakan superset dari JavaScript. Sehingga penulisan code jauh menjadi lebih statik.
Runtime dari Deno juga berbasis JavaScript Engine Google Chromium V8 namun ditulis dengan bahasa pemrograman Rust, berbeda dengan Node yang ditulis menggunakan C++. Dahl juga menulis di dalam blog nya baha Deno bukanlah program monolitik, namun terdiri dari kumpulan aplikasi Rust yang berupa package atau pustaka, yang memungkinkan integrasi pada lapisan yang berbeda. Misalnya “Deno core” merupakan inti dari program Deno, sementara rusty_v8
mengintegrasikan Rust ke Chromium V8 C++ API.
Untuk unjuk kerja, peforma Deno pada web server diklaim sama dengan Node, dan latency yang lebih baik ketimbang Node. Sebuah program Hello World Deno pada HTTP Server dengan 25 ribu request perdetik dengan latency 1.3 milisecond, sementara program Node dengan 34 ribu request persecon memiliki waktu lantency berkisar 2 hingga 300 milisekon.
Selengkapnya mengenai Deno, pembaca dapat merujuknya di situs resminya deno.land