subrutin
a sequence of programmer life

Advertisement

Node.js : Membangun Aplikasi Backend menggunakan JavaScript

0 2,561

Node.js, sebagaimana namanya, adalah bahasa pemrograman JavaScript yang awalnya hanya dapat berjalan di browser kemudian dirancang mampu untuk berjalan di komputer (backend) sebagaimana proses yang berdiri sendiri.

Advertisement

Merujuk pada situs resminya,

Node.js® is a JavaScript runtime built on Chrome’s V8 JavaScript engineNode.js uses an event-driven, non-blocking I/O model that makes it lightweight and efficient.

Ketika masih hanya berjalan di browser, JavaScript memiliki banyak limitansi yakni terbatas untuk memanipulasi sebuah halaman yang ada di web browser. Namun dengan adanya Node, terdapat berbagai fitur tambahan yang disematkan, mirip dengan bahasa pemrograman backend lain (sebut saja, Java, Python ataupun PHP) beberapa fungsi tersebut diantaranya adalah

  1. Mengubah filesystem, membuat ataupun menghapus folder
  2. Terhubung dan mampu melakukan query pada database
  3. Membuat webserver

Yang menjadi persamaan keduanya (antara JavaScript dan Node) adalah berjalan pada engine yang sama, yaitu Chrome v8 JavaScript Engine. Engine v8 adalah engine JavaScript yang bersifat opensource yang digunakan oleh banyak browser seperti Chrome, Opera dan Vivaldi.  Engine tersebut dirancang dengan memperhatikan performa dan bertanggungjawab untuk me-compile JavaScript menjadi bahasa mesin.

  • Versi Node.js

Hingga tulisan ini dibuat,  Node.js telah mencapai versi 11 dengan versi 10 sebagai versi dengan dukungan jangka panjang (LTS) hingga April 2021. Lalu versi mana yang harus digunakan? Penulis menyarankan untuk menggunakan versi LTS yang terbaru jika pembaca ingin menggunakan untuk lingkungan produksi, (yaitu versi 10). Namun jika sekedar ingin bereksplorasi dengan banyak fitur baru yang dimiliki Node.js, pembaca dapat menggunakan versi stabil yang paling baru (current)  (versi 11)

  • Mengelola Versi Node.js

Karena banyaknya versi node.js, tentu agak sedikit merepotkan jika seorang programmer harus terlibat banyak project  Untuk berpindah dari satu versi ke versi lainnya di dalam satu mesin development. Misalnya project A menggunakan node.js versi 8, sedangkan project B menggunakan node.js versi 10. Untuk mengelola dan memungkinkan berpindah – pindah versi Node.js di dalam satu mesin lokal. Programmer disarankan untuk menggunakan nvm (Node Version Manager) yang dapat diunduh di tautan berikut

  • Node Package Manager

Jika Java punya Maven dan Python punya pip, maka Node.js punya NPM (Nodes Package Manager), yang merupakan pengelola dependensi sekaligus project builder. Terdapat banyak library JavaScript yang tersedia dari lodash hingga JavaScript Framework untuk aplikasi frontend. Angular dan React adalah dua contoh framework JavaScript yang menggunakan npm sebagai pengelola dependensi dan project buildernya.

NPM akan terinstall secara default begitu programmer menginstall  Node.js. Untuk melihat versi npm yang terinstall, ketikan perintah berikut pada terminal

npm -v

 Untuk menggunakan (upgrade)  npm ke versi terbaru gunakan perintah berikut

npm install -g npm@latest

Bagi pengguna Windows, untuk mengupgrade npm diperlukan script khusus yang harus diinstall terlebih dahulu via npm

npm install --global --production npm-windows-upgrade
npm-windows-upgrade
  • Membuat Project Baru Menggunakan NPM

Sebagai best practise untuk memulai project baru menggunakan nodejs, sangat disarankan memulainya dengan npm, dengan mengetikkan perintah berikut

npm init

lalu isikan semua data yang diperlukan oleh npm untuk membuat project. Programmer bisa melewatkan data yang diminta, dengan  membiarkan kosong dan hanya  menekan enter. Jika demikian, maka npm akan menggunakan data default untuk metadata project

advertisement

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.