subrutin
a sequence of programmer life

Advertisement

Mengapa Kubernetes Dibutuhkan? (Bagian -1)

0 55

Setelah menjelaskan tentang Kubernetes dan sejarahnya dalam tulisan sebelumnya, penulis akan menggali sebuah pertanyaan yang krusial: mengapa kita perlu menggunakan Kubernetes? Ini adalah pertanyaan yang penting karena jawabannya akan membantu pembaca memahami kapan Kubernetes menjadi relevan dan kapan tidak. Saat mempertimbangkan penggunaan teknologi, yang terutama penting adalah apakah teknologi tersebut dapat efektif menyelesaikan masalah dengan usaha minimal atau tidak. Oleh karena itu, sebelum menjawab pertanyaan tentang kebutuhan akan Kubernetes, kami akan memeriksa perubahan dalam paradigma industri dari satu abad yang lalu hingga saat ini. Melalui pemahaman yang mendalam tentang pergeseran ini, penulis yakin pembaca dapat menentukan di mana Kubernetes menjadi relevan dan diperlukan.

Advertisement

 

  • Kebutuhan Rilis Fitur yang semakin Cepat dan Sering

Selama lebih dari 100 tahun,  mindset dari industri yang ada di dunia yang kita huni ini adalah apa yang disebut sebagai producer led economy  yang berfokus pada bagaimana  menciptakan produk dan mendorong konsumen agar menginginkan produk tersebut mulai dari  meja, perangkat elektronik, fashion, otomotif, apa pun. Pada saat itu, nilai tawar dari konsumen relatif rendah, karena mereka cenderung mengikuti / mengonsumsi apa yang disediakan produsen untuk mereka. Namun semenjak adanya Internet, mindset tersebut pada akhirnya terdisrupsi, yang disebabkan karena sosial media yang mengubah bagaimana perusahaan,  mengubah bagaimana cara mereka berkomunikasi dengan konsumen, atau lebih penting lagi bagaimana konsumen berinteraksi dengan produsen

Media sosial memungkinkan konsumen dengan bebas berbagi informasi  dengan yang lainnya terhadap suatu produk atau jasa yang dihasilkan oleh produsen. Kecenderungan konsumen adalah lebih mempercayai karib kerabatnya yang sesama konsumen ketimbang tim pemasaran dari perusahaan. Hal tersebut menyebabkan ulasan dan komentar dari konsumen sangatlah sakral dan menentukan keberlanjutan perusahaan. Konsumen dapat dengan mudah memilih layanan dan produk apa yang dapat dia konsumsi dan dia bayar bergantung pada produsen mana yang dapat membawa nilai dan pengalaman yang paling baik. Menghadapi disrupsi tersebut, mau tidak mau,  perusahaan harus segera berubah jika ingin terus bertahan. Perusahaan kemudian berlomba – lomba untuk menghasilkan layanan bernilai kepada konsumen dan teknologi akan dipergunakan untuk menghasilkan layanan digital.

Advertisement

Media sosial memungkinkan konsumen untuk secara bebas berbagi informasi mengenai produk atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan. Konsumen cenderung lebih percaya pada pandangan rekan sesama konsumen daripada upaya pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Karena alasan ini, ulasan dan komentar yang berasal dari konsumen memiliki nilai yang sangat penting dan dapat mempengaruhi masa depan perusahaan. Konsumen sekarang memiliki kemudahan dalam memilih layanan dan produk berdasarkan pada produsen yang dapat memberikan nilai dan pengalaman terbaik. Dalam menghadapi perubahan seperti ini, perusahaan harus beradaptasi jika ingin tetap eksis. Persaingan antar perusahaan meningkat untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada konsumen, dengan teknologi menjadi alat utama untuk mengembangkan layanan digital.

 

  • Komoditasisasi Teknologi

Hal tersebut belum ditambah teknologi yang semakin lama kini menjadi komoditas. Suatu teknologi yang dulu merupakan sebuah inovasi, seperti mesin uap, telefon dan komputer dan merupakan hasil investasi jangka panjang, kini semakin mudah untuk dikapitalisasi. Hal tersebut memperendah barrier to entry bagi perusahaan pesaing untuk masuk ke pasar yang sama.  Hasil dari komoditasisasi akan berlanjut ke inovasi dan diferensiasi dan siklus akan kembali berulang. Komoditisasi teknologi yang sama yang juga terjadi pada komputer mainframe hingga komputer personal (PC) hingga ke sekarang yang disebut sebagai cloud computing yang memberikan pengguna sebuah service tanpa mereka harus terlebih dahulu mengeluarkan investasi upfront cost.

Komoditasisasi teknologi ini kemudian mendorong inovasi di bidang service digital yang pada akhirnya mendorong perusahaan untuk berlomba – lomba membangun layanan dan pengalaman dirinya untuk dapat membedakan perusahaannya dengan perusahaan lain. Agar perusahaan tetap kompetitif mereka harus menggunakan layanan perangkat lunak sebagai diferensiator dan untuk melakukan itu dengan cepat mereka harus beralih ke organisasi yang mampu berubah cepat sesuai untuk menangkap keinginan pasar, inilah yang kemudian disebut sebagai agility.

Advertisement

  • Agile Development

Padahal perusahaan di era industri tidak dibangun atas prinsip agility, mereka dibangun untuk memaksimalkan efesiensi, mengurangi variabel di dalam proses serta menjadikan mereka bagian dari alur produksi yang sangat terstruktur. Pendekatan organisasi semacam ini mungkin efektif dalam menciptakan produk, tetapi dalam konteks penyediaan layanan, pendekatan ini kurang optimal. Kini, konsumen tidak lagi berada di bagian paling bawah dalam hierarki, mereka memiliki suara dan dapat berbicara tentang pengalaman mereka dengan layanan kapan pun mereka mau. Mereka juga mengharapkan respons yang cepat terhadap kebutuhan mereka, bahkan yang tak terduga. Dengan demikian, layanan yang berinteraksi dengan konsumen harus mempertimbangkan banyak faktor yang beragam dan memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan kondisi.

Apabila sebuah layanan tidak mampu sepenuhnya memenuhi kebutuhan konsumen, Perusahaan harus memiliki kemampuan untuk segera merespons dan menerima umpan balik yang jelas mengenai apa yang dapat membantu memenuhi kebutuhan mereka dan apa yang dapat mengecewakan mereka. Respons yang cepat seperti ini tidak dapat dicapai dengan menggunakan model organisasi lama yang mengharuskan keputusan terpusat dan perencanaan yang bersifat panjang. Perusahaan memerlukan tim yang mandiri, berfokus pada tujuan, dan mampu mengatur diri sendiri yang bertanggung jawab atas memberikan pengalaman memuaskan kepada konsumen. Karena itulah untuk konteks pengembangan software yang menekankan layanan kepada konsumen, perusahaan haruslah membentuk tim yang agile untuk mampu bersaing dengan kompetitor dan tetap relevan di benak konsumen.

 

 

 

 

advertisement

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.